Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sabtu, 15 September 2012

Hadits Pertama : Ikhlas





Arti Hadits:

Dari Amirul Muminin, Abi Hafs Umar bin  Al Khattab radhiallahuanhu,            dia                   berkata,              "Saya    mendengar Rasulullah      shallahu`alaihi        wa       sallam                bersabda: Sesungguhnya  setiap  perbuatan1) tergantung  niatnya2). Dan         sesungguhnya            setiap orang              (akan    dibalas)  

berdasarkan        apa      yang     dia     niatkan.      Siapa     yang hijrahnya3)  karena (ingin  mendapatkan keridhaan)  Allah da Rasul-Nya,  maka   hijrahny kepada  (keridhaan) Allah dan  Rasul-Nya. Dan siapa  yang hijrahnya  karena menginginka kehidupa yang  laya di  duni atau karena wanita  yang ingin  dinikahinya  maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

(Riwayat       dua        imam        hadits,         Abu        Abdullah Muhammad bin Isma’il  bin Ibrahim bin   Al  Mughirah bin  Bardizbah Al Bukhari dan Abu  Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj  bin Muslim Al Qusyairi  An Naisaaburi  di dalam dua kitab  Shahih,  yang merupakan  kitab yang paling shahih yang pernah dikarang).

1. Yang dimaksud perbuatan di sini adalah amal ibadah yang membutuhkan niat.
2.  Niat adalah keinginan dan kehendak hati.
  3. Makna kata "Hijrah" secara bahasa: meninggalkan, sedangkan menurut syariat artinya: meninggalkan negeri kafir menuju negeri Islam dengan maksud bisa melakukan ajaran agamanya dengan tenang. Yang dimaksud dalam hadits  ini  adalah perpindahan dari Mekkah ke Madinah sebelum Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekkah th. 8 H).



Catatan:

1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang  menjadi inti ajaran  Islam. Imam Ahmad  dan Imam Syafi’i  berkata: Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga  ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari  perbuatan hati, lisan dan  anggota badan,  sedangkan  niat   merupakan salah              satu     bagian    dari        ketiga    unsur tersebut. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i  bahwa dia  berkata," Hadits ini mencakup  tujuh  puluh  bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata," Hadits ini merupakan sepertiga Islam.

2.    Sebab      dituturkannya         hadits       ini,     yaitu:      ada seseorang  yang  hijrah  dari  Mekkah ke   Madinahdengan     tujuan     untuk      dapat      menikahi      seorang wanita  yang konon bernama:  “Ummu  Qais” bukan untuk   meraih  pahala  berhijrah.  Maka orang  itu kemudian  dikenal  dengan sebutan  “Muhajir  Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).



Kandungan Hadist:

1. Niat       merupakan         syarat        layak/diterima         atau tidaknya amal perbuatan,  dan  amal ibadah  tidak akan  menghasilkankan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).

2. Waktu      pelaksanaan        niat      dilakukan      pada      awal ibadah dan tempatnya di hati.

3. Ikhlas  dan membebaskan niat semata-mata karena Allah  ta’ala  dituntut  pada semua amal shaleh dan ibadah.

4. Seorang       mu’min      akan      diberi     ganjaran       pahala berdasarkan kadar niatnya.

5. Semua  perbuatan         yang    bermanfaat       dan     mubah (boleh)  jika diiringi niat karena mencari keridhaan Allah maka dia akan bernilai ibadah.

6. Yang       membedakan        antara        ibadah       dan       adat
(kebiasaan/rutinitas) adalah niat.

7. Hadits        di       atas        menunjukkan       bahwa      niat merupakan          bagian                       dari        iman                   karena         dia merupakan   pekerjaan    hati,          dan                iman   menurut pemahaman        Ahli      Sunnah      Wal    Jamaah   adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.