Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Selasa, 23 Oktober 2012

Hadits 6: Dalil Haram dan Halal Telah Jelas

Terjemah hadits /  ﺚﻳﺪﺤﻟا ﺔﻤﺟﺮﺗ :
Dari Abu Abdillah Numan bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah

ε bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat  perkara-perkara  yang  syubhat (samar-samar)  yang  tidak  diketahui  oleh  orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan  kehormatannya.  Dan  siapa  yang  terjerumus  dalam  perkara  syubhat,  maka  akan terjerumus     dalam      perkara      yang     diharamkan.      Sebagaimana      penggembala       yang

menggembalakan      hewan      gembalaannya       disekitar      (ladang)      yang     dilarang      untuk memasukinya,  maka  lambat  laun  dia  akan  memasukinya.  Ketahuilah  bahwa  setiap  raja memiliki larangan  dan larangan  Allah adalah apa yang  Dia haramkan.  Ketahuilah  bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia         buruk,      maka                   buruklah     seluruh        tubuh;   ketahuilah   bahwa            dia         adalah    hati         “. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Catatan :
 Hadits ini merupakan salah satu landasan pokok dalam syari’at. Abu Daud berkata : Islam itu berputar  dalam  empat  hadits,  kemudian dia menyebutkan  hadits  ini salah satunya.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺚﻳﺪﺤﻟا ﻦﻣ ﺪﺋاﻮﻔا :
1.  Termasuk sikap wara’5) adalah meninggalkan syubhat .

2.  Banyak melakukan syubhat akan mengantarkan seseorang kepada perbuatan haram.

3.  Menjauhkan perbuatan dosa kecil karena hal tersebut dapat menyeret seseorang kepada perbuatan dosa besar.
4.  Memberikan perhatian terhadap masalah hati, karena padanya terdapat kebaikan fisik.

5.  Baiknya amal perbuatan anggota badan merupakan pertanda baiknya hati.

6.  Pertanda      ketakwaan      seseorang      jika     dia     meninggalkan      perkara-perkara      yang diperbolehkan karena khawatir akan terjerumus kepada hal-hal yang diharamkan.
7.  Menutup pintu terhadap peluang-peluang  perbuatan haram serta haramnya sarana dan

cara ke arah sana.

8.  Hati-hati  dalam  masalah  agama  dan  kehormatan  serta  tidak  melakukan  perbuatan- perbuatan yang dapat mendatangkan persangkaan buruk.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar